Minggu, 04 Maret 2012

Adven: perdamaian

Damai...damai...dan damai!!!

Pada suatu malam seorang ibu bermimpi dikunjungi oleh Tuhan. Dalam mimpinya tersebut Tuhan memberi tahukan bahwa Ia akan mengujungi rumah ibu tersebut besok hari. Sang ibu sangat bergembira, maka sejak pagi ia sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Tuhan. Ketika semua sudah beres, ia duduk menanti kedatangan Tuhan. Tiba-tiba bel rumanya berdering. Ia membuka dan menemukan seorang pengemis meminta sedekah. Sang ibu berkomentar “enyahlah, tidakkah engkau tahu bahwa aku sedang sibuk menanti Tuhan?” dan sang pengemis berlalu dengan putus asa. Tidak lama kemudia bel berbunyi kembali dan kali ini yang datang adalah seorang anak jalanan yang menawarkan jasa. Sang ibu mengusirnya. Senja hari berlalu, Tuhan yang dinantikan tidak juga datang dan sang ibu ketiduran di sofa. Dalam mimpi, Tuhan mendatanginya lagi. Sang ibu protes; “Tuhan, Engkau berkata akan datang ke rumahku, tetapi lihat, Tuhan tidak memenuhi janji”. Tuhan menjawab; “AnakKu….AnakKu, sebenarnya pengemis dan anak jalanan yang datang itu adalah Aku, tetapi kamu menolakKu” Sang ibu hanya diam karena dipenuhi rasa penyesalan……..

Sekarang kita telah memasuki masa yang sangat penting dari perayaan dan pernyataan iman kita yakni Advent. Advent adalah sebuah penantian. Dalam liturgi advent seluruh perhatian umat beriman diarahkan kepada penantian kedatangan Yesus Sang Mesias yang telah dinubuatkan sejak zaman para nabi. Yesus datang untuk membawa kehidupan surgawi kepada manusia. Ia datang untuk memberi hidup dan menyelamatkan manusia dari kematian karena dosa. Yesus membawa kehidupan melalui warta kasih,damai dan keadilan yang menjiwai seluruh pelayanan-Nya di tengah-tengah manusia. Nilai ini pulalah yang hendak Tuhan berikan kepada kita untuk dikembangkan dan dibuahkan bagaikan talenta yang dibuahkan bagaikan anggur yang berlipat ganda demi kebaikan dan kedamaian seluruh umat manusia.

Advent yang kita rayakan mulai saat ini hingga pada pekan keempat nanti merupakan suatu moment yang penting bagi kita untuk merefleksikan betapa besar kasih Allah bagi dunia yang telah mengutus Putera-Nya ke dunia ini. Dalam Yesus sang Putera, Kerajaan Allah tampak secara nyata. Ia adalah Raja Damai, raja yang selalu beserta kita, kini dan selamanya. Raja yang selalu siap membela kita terhadap segala kesulitan hidup.

Kerajaan Allah yang akan datang hanya mampu diterima oleh orang yang layak di hadapan Allah. Siapakah mereka ini? mereka ini adalah mereka yang melakukan pertobatan, mereka yang remuk redam hatinya dan mereka yang miskin di hadapan Allah. Maka, agar kita semua layak menyambut warta keselamatan mengagumkan ini, kita harus melakukan langkah-langkah di atas sehingga, kini dan kelak kita mencicipi kebahgiaan dari Allah. Melalui dan dengan cara apa kita melakukan sikap tobat ini? melalui sesama kita, anak-anak dalam keluarga kita, suami, istri dan semua yang membutuhkan pertolongan kita. Tuhan datang kepada kita melalui orang-orang yang tidak diperhitungkan, orang-orang miskin dan terlantar. Semoga Roh Kudus membuka hati dan budi kita pada pertobatan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar